Sekilas Tentang Michael Iskandar
MICHAEL
ISKANDAR
a.
Biografi

Michael Iskandar atau
yang akrab dipanggil Om Chia memiliki nama lengkap Tjia Goan Heong, lahir pada
tahun 1957. Semasa kecil Om Chia sangat suka memelihara ayam dan semasa tinggal
di Padang, Om Chia sekolah hingga tingkat tujuh di sekolah Veteran Belanda
belum menyelesaikan studinya Om Chia pindah ke Medan melanjutkan STM akan
tetapi hanya setengah perjalanan saja.
Om Chia adalah salah
satu pemain band di waktu muda. Dia ahli dalam memainkan gitar dan ukulele.
Hampir tiap malam minggu, dia menghabiskan waktu dengan rekan-rekannya untuk
menggelar pertunjukan internal.
Om Chia pernah
merasakan penjajahan Jepang. Dia mengaku pada saat itu, Indonesia sangat amat
susah hingga pada akhirnya dia bekerja pada Jepang di pabrik alat-alat pertanian.
Di pabrik itu, ada seorang Belanda yang mempunyai Harley tua dan diperbaiki
kembali. Om Chia pada saat itu pun memperhatikan, membantu, mencuci, dan
merawat Harley itu. Sehingga dia pun terheran-heran, apa yang menyebabkan motor
bisa berjalan. Oleh sebab itu, Om Chia sangatlah tertarik dengan motor. Karena
keuletan dan kerja kerasnya, Om Chia sangatlah disayang oleh majikannya. Pada
saat itu, Om Chia memiliki teman yaitu Montero dari keturunan Portugis.
Setelah Jepang kalah.
Om Chia dan Montero di evakuasi ke batavia dijemput oleh Inggris. Di sana, Om Chia bekerja dengan
Belanda di Militer Transport Dienst (MTD) dimana Om Chia menangani bagian
transport militer bagian service mobil. Om Chia mempelajari mesin-mesin itu
secara otodidak.
Setelah sahabatnya naik
pangkat dan dihadiahi sebuah motor Harley. Om Chia pun terheran dengan motor
tersebut hingga akhirnya dia diam-diam menaiki motor itu padahal dia tidak bisa
menaiki motor dan menyebabkan kericuhan sehingga memancing kedatangan kepala
MTD yaitu Ir. Lapre. Berkat temannya Montero, Om Chia tidak dipecat dan
dipindahkan ke bagian bengkel sehingga membuat dia terjun langsung di dunia
motor. Dibagian bengkel dia bekerja dengan mayor Balyet dan sersan Denjier. Di
dalam bekerja Om Chia tidak pernah setengah-setengah yang membuat dia begitu
disayang hingga dalam waktu singkat Om Chia diangkat sebagai kepala kelompok
bengkel service motor.
a. Pembalap
Sejak tahun 1949, Om
Chia menjadi pembalap yang membawa bendera suzuki. Loyalitasnya pada profesi
membuat dia mendapatkan hasil yang maksimal. Hingga akhirnya, pada tahun 60an,
dia berputar haluan akan tetapi masih dalam koridor balap, dia menjadi seorang
mekanik. Sejak saat itu, karirnya terus meningkat dan terus berkreasi sesuai
iklim dunia balap indonesia dan mengawal berbagai pembalap tanah air.
Nama Om Chia dikenal
sebagai pembalap suzuki pada tahun 1949 dan berlanjut menjadi tim riset suzuki
pada tahun 1963 dan juga sebagai tokoh dibelakang kesuksesan pembalap motor
Indonesia.
Om Chia muncul di arena
balap bersama Gunardi (Thio Tjang Djen) dan ong Soe ho pada tahun 1958, Om Chia
terjun di lintas balap Curug dengan mengendarai Vellocete buatan Inggris,
selanjutnya Om Chia terjun dilintas balap Cililitan dengan mengendarai Gold
Star, kemudian kembali ke Curug.
Pada tahun 1960 JAJ (
Jan Alex Jacobus, orang belanda) bersama dengan Bambang Gunardi (Thio Tjang
Djen) dan Michael Iskandar (Tjia Goan Heong) mewakili Indonesia dalam
perlombaan balap motor Lionel Pereira Challange Cup di Sri Langka.
b. Teknologi Big Bang
Big bang adalah
teknologi yang diterapkan pada sepeda motor balap (Moto GP) Yamaha yang
ditemukan oleh Michael Iskandar. Keunggulan big bang yaitu memiliki penyaluran
mesin yang halus meskipun sistem pemindah daya sering kali membuat motor
mengalami slide pada ban belakang. Teknologi ini juga membuat motor tampil
meyakinkan di lintasan yang menikung. Sebagai raja tikungan Valentino Rossi
sangat menggemari mesin ini. Dia lebih sering berkutat pada mesin big bang
dibandingkan dengan mesin Screamer. Mulai dari honda tahun 2002 lewat RCV211v
hingga tahun 2010 dengan Yamaha M-1. Valentino Rossi selalu menggunakan mesin
big bang. Kebanyakan pembalap lebih menyukai mesin big bang dibandingkan dengan
screamer yang terkenal liar.
Secara perbandingan,
diputaran tinggi, power mesin screamer lebih sulit dikendalikan dibandingakan
mesin big bang. Karena tiap interval 180° putaran terjadi
langkah usaha. Berbeda dengan mesin big bang, 2 ledakan terjadi berurutan
(hampir bersamaan), tapi setelah itu ada interval yang cukup lama sebelum
terjadi 2 ledakan berurutan berikutnya. Itulah mengapa ada yang menyebutnya big
bang dan ada pula yang menyebutnya long bang.
Teknologi big bang
sudah terbukti handal. Ini dibuktikan pada Yamaha M1 800 cc, sebagai
satu-satunya mesin big bang. M1 800 cc mampu melawan mesin screamer Ducati
& Honda. Teknologi ini membuat mesin begitu lincah ditikungan dan membuat
pembalapnya unggul saat adu cepat dan mesin juga memiliki daya tahan hingga
diakhir balapan.
Keunggulan lain dari
mesin big bang yaitu ban lebih awet digunakan balapan karena adanya jeda yang
cukup lama, dibanding teknologi lain yang menyebabkan ban menerima hentakan
power dari mesin.
c. Penghargaan
Penghargaan
yang pernah diraih oleh Michael Iskandar yaitu :
1. Penghargaan
dari Indo Mobil karena prestasi dan kesetiaannya pada Suzuki
2. Diakui
prestasinya oleh IMI (Ikatan Motor Indonesia)
d. Kematian
Om Chia mulai
sakit-sakitan setelah ditinggal sang istri tercinta, Maria Elisabeth pada tahun
2009. Hinga akhirnya Om Chia menghembuskan nafas terakhir di RS Prima Medika
Denpasa, Bali, setelah sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kakek dengan 11 cucu
ini menghembuskan nafas terakhhirnya di usia yang ke 84 tahun karena menderita
komplikasi kanker prostat pada 4 Mei 2010 di Denpasar, Bali. Jenazahnya di
makamkan di pemakaman Sandiego Hill, Karawang Barat.
Komentar
Posting Komentar