PENAMBAHAN METODE AAS DALAM INDUSTRI GULA
Industri
merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang cukup strategis untuk meningkatkan
pendapatan dan perekonomian masyarakat secara cepat yang ditandai dengan
meningkatnya penyerapan tenaga kerja, perkembangan teknologi dan meningkatnya
devisa negara. Perkembangan di sektor industri, selain memberikan dampak
positif, juga memberikan dampak negatif berupa limbah industri jika tidak
dikelola dengan baik dan benar. Hal tersebut dapat menyebabkan terganggunya
keseimbangan lingkungan (Hamid, 2007). Larangan berbuat kerusakan di muka bumi
sudah dijelaskan dalam surat Ar-Rum ayat 41 sebagai berikut :
ظَهَرَ
الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ
لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ (٤١)
Artinya :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar) (QS. Ar-Rum(30):41)”.
Ayat di atas
menjelaskan bahwa adanya kerusakan di darat dan di laut akibat kegiatan manusia
sendiri. Salah satu kerusakan yang ditimbulkan yaitu perairan yang mulai
tercemar oleh logam berat seihngga membahayakan biota, sumber daya, dan ekosistem
perairan. Hal tersebut juga berdampak terhadap kesehatan manusia ketika
mengkonsumsi sumber maknaan dari perairan (Rossidy, 2008).
Pabrik gula merupakan salah satu industri yang dapat menghasilkan
limbah, baik limbah padat, gas, maupun limbah cair. Limbah yang dihasilkan oleh
pabrik gula ini menjadi salah satu permasalahan apabila tanpa adanya proses
IPAL yang baik. Dibandingkan dengan limbah padat dan gas, limbah cair lebih
menjadi sorotan karena limbah tersebut akan dibuang ke sungai yang sering
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
51/MENLH/10/1995, limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan
oleh kegiatan industri dan dibang ke lingkungan. Limbah cair terdapat bahan organik
yang dapat bersifat toksik di perairan. Terdapat dua jenis limbah cair yang
dihasilkan oleh pabrik gula, yaitu limbah cair pabrik dan limbah kondensor atau
air pendingin. Air pendingin atau limbah kondensor dihasilkan oleh kondensasi
uap dalam kondensor barometrik. Air pendingin ini memiliki kandungan senyawa
organik berkisar antara 0-1.000 mg/L. Air limbah pabrik memiliki kandungan
senyawa organik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan air limbah kondensor
karena air limbah pabrik ini gabungan dari beberapa limbah, yaitu air limbah
proses, air dari bak penampung abu boiler, dan air dari proses pencucian
peralatan pabrik serta proses pembuatan susu kapur (Munsamy, 1989).
Parameter yang digunakan pabrik gula dalam pengolahan limbah cair
yaitu BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand).
Penanganan yang dilakukan dengan menampung limbah ke dalam kolam ekualisasi
sebelum adanya proses lebih lanjut. Kolam ini dimanfaatkan agar tidak ada
permasalahan pada proses pengolahan lanjutan apabila dikirim langsung ke proses
pengolahan limbah (Machdar, 2008). Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa
masih adanya logam berat di lingkungan setelah proses pengolahan limbah yang
dapat menimbulkan dampak negatif.
Logam berat yang ada di lingkungan perairan dengan suatu mekanisme
tertentu masuk ke dalam tubuh makhluk hidup. Logam berat terserap ke dalam
jaringan tanaman melalui akar yang selanjutnya akan masuk ke dalam siklus
rantai makanan. Pada proses pencemaran logam berat dalam tanaman biasanya
terjadi perubahan-perubahan atau pertukaran komponen organik-anorganik yang
berlangsung terus menerus, yang biasanya disebut dengan siklus biogeokimia.
Akumulasi dan pergerakan dari ion logam dapat mengubah kondisi lingkungan yang
menimbulkan gangguan struktur dan fungsi dari ekosistem (Fedotov dan Miro,
2008).
Parameter dari limbah cair yang dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan adalah adanya kandungan logam berat (Wisjnuprapto,
1996). Keberadaan logam berat dalam perairan akan sulit mengalami degradasi,
bahkan logam berat tersebut akan ikut terakumulasi ke dalam tubuh organisme.
Menurut Palar (1994), logam berat yang terakumulasi ke dalam tubuh akan
berbahaya karena dapat merusak organ-organ vital seperti saraf, hati dan
ginjal. Adanya logam berat dalam konsentrasi tinggi di lingkungan merupakan
permasalahan yang sangat penting karena dapat menimbulkan permasalahan ekologi
yang serius. Oleh sebab itu, dibutuhkan uji kadar logam terlebih dahulu sebelum
dan sesudah proses pengolahan limbah cair.
Uji kadar logam sebelum dan sesudah proses pengolahan limbah ini
digunakan untuk mengetahui kadar logam yang terdapat dalam limbah sebelum dan
sesudah proses pengolahan. Kadar logam yang didapatkan dapat menjadi tolak ukur
amannya limbah yang dibuang ke lingkungan, ataupun diolah kembali sehingga
didapatkan kadar yang tidak melebihi ambang batas yang ditetapkan. Menurut SNI
(2010) batas cemaran pada logam Pb, Cu dan As gula kristal putih masing-masing
maksimal sebesar 2, 2 dan 1 mg/kg. Alat yang dapat digunakan untuk mengetahui
kadar logam yaitu Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
Spektrometri merupakan suatu metode analisis kuantitatif yang
pengukurannya berdasarkan banyaknya radiasi yang dihasilkan atau yang diserap oleh spesi atom atau molekul analit. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) merupakan metode analisis unsur secara kuantitatif yang
pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam
keadaan bebas (Skoog, 2000). Kelebihan dari metode ini yaitu cepat
(10-15 detik per sampel per elemen), bahan yang digunakan sedikit,
pelaksanaannya relatif sederhana, interferensinya sedikit, mempunyai kepekaan
yang tinggi dan batas limit deteksi yang rendah (<1 ppm), dari larutan yang
sama beberapa unsur yang berlainan dapat diukur, hasil data (absorbansi) dapat
dibaca langsung (Gandjar dan Rohman, 2007). Oleh sebab itu, SSA dapat
dimanfaatkan untuk menentukan kadar logam sebelum dan sesudah proses pengolahan
limbah cair.
Pengujian kadar logam sebelum pengolahan dapat digunakan untuk
mengetahui kadar logam yang ada sebelum pengolahan limbah dan dapat digunakan
sebagai perbandingan kadar logam setelah pengolahan. Sedangkan pengujian kadar
logam setelah pengolahan dapat menjadi tolak ukur perbandingan antara kadar
logam setelah pengolahan dengan baku mutu standar sehingga aman dibuang ke
lingkungan. Pengujian yang dilakukan oleh pabrik gula hanya mengacu pada BOD
dan COD tanpa meguji kadar logam yang ada terlebih dahulu.
Logam yang dihasilkan oleh pabrik gula muncul dari berbagai aspek,
baik berasal dari tebu sendiri, proses produksi, maupun analisis pemurnian pada
laboratorium. Oleh sebab itu, metode ini perlu ditambahkan oleh pabrik gula
agar limbah yang dibuang benar-benar sesuai atau lebih rendah dari baku mutu
yang ditetapkan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Fedotov, P. S.,
dan Miro, M. 2008. Fractionation and Mobility of Trace Elements in Soils and
Sediments. New York : John Willey & Sons.
Gandjar, I. G.,
dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Hamid,
Hamrad. 2007. Pengawasan Industri dalam Pegendalian
Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Granit.
Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair
bagi Kegiatan Industri.
Machdar, I. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran : Pencemaran
Air, Pencemaran Udara dan Kebisingan. Yogyakarta : Penerbit Deepublish.
Munsamy, S. S.
1989. Fly Ash and Boiler Ash Handling and Disposal at Sezela. Proceedings
of the South African Sugar Technologists Association 49th.
Hal : 45-47.
Palar, H. 1994.
Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta : Rineka Cipta.
Rossidy,
I. 2008. Fenomena Flora dan Fauna dalam Perspektif Al-qur’an. Malang :
UIN-Maliki Press.
Skoog, D. A.
2000. Principle of Instrumental Analysis. Philadelphia : Saunders.
Standar Nasional
Indonesia (SNI) 3140.3:2010. 2010. Gula Kristal. Jakarta : Badan
Standarisasi Nasional.
Wisjnuprapto.
1996. Bioremediasi, Manfaat dan Pengembangannya. Cibinong : Prosiding
Pelatihan dan Lokakarya Peranan Bioremedias dalam Pengolahan Lingkungan.
JCMH Casino | Get your €1000 welcome bonus! - KLH
BalasHapusWe 성남 출장마사지 strive to give players the best gameplay 경산 출장샵 experience online for 구리 출장안마 free! Our casino offers 수원 출장마사지 the most slots, table games, 광주광역 출장안마 video poker, live